Minggu, 25 Oktober 2015

HIJRAH



 http://www.hidayatullah.com/files/bfi_thumb/Hijrah1-2xoca7ornl3j2e2w9pj5kw.jpg


semua manusia pernah merasakan suatu ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari mereka. ada yang berawal dari kondisi rumah yang kurang kondusif, lingkungan yang kurang kooperatif atau suasana hati yang memang sedang tidak bersahabat. mencari ketenangan dan kenyamanan dalam menikmati kehidupan demi mendapat yang lebih baik memang sering terbesit dalam pikiran setiap insan manusia, banyak yang mengeluh entah karena tidak cocok dengan kondisi, tidak setuju pemikiran seseorang, atau memang benar-benar ingin meninggalkan kebiasaan yang rutinitas di jalani sebelum nya.

pengalaman baru, suasana baru, adalah alasan utama mengapa seseorang mengalami yang nama nya Jenuh, dan titik jenuh itu terkadang menjadi suatu titik dimana seseorang akan merubah segala hal yang dimana telah menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari nya. dia melepas semua yang ada di dalam jiwa nya hanya untuk memperoleh sesuatu yang dimana orang tersebut akan mendapat kan yang lebih baik dari yang sebelumnya dia dapatkan saat ini.

pendapat setiap orang berbeda dengan hal yang saya bicarakan di sini, ada yang beranggapan bahwa hal ini dikenal pada zaman Rasulullah S.A.W saat dia dan sahabat abu bakar r.a, pergi sementara dari kota mekkah untuk menghindari dari kaum nya yang belom mengerti akan kebenaran yang sesungguh nya. kegiatan ini juga terkadang dilakukan oleh insan manusia untuk mendapatkan pikiran, ketenangan, dan memunculkan perubahan yang baru pada dirinya nanti nya. 

HIJRAH..., iyah kata ini memiliki makna dalam bagi orang yang melakukan nya dengan tujuan yang baik, berubah menjadi lebih baik, mengubah rasa pesimis menjadi optimis, meng hijrahkan mindset pikiran dari hal yang negatif kepada yang ;positif. Para ahli bahasa berbeda pendapat dalam mengartikan kata “hijrah” namun kesemuanya berkesimpulan bahwa hijrah adalah menghindari/menjauhi diri dari sesuatu, baik dengan raga, lisan dan hati. Hijrah dengan raga berarti pindah dari suatu tempat menuju tempat lain. Hijrah dengan lisan berarti menjauhi perkataan kotor dan keji. Sementara hijrah dengan hati berarti menjauhi sesuatu tanpa menampakkan perbuatan.
tidak hanya perlakuan yang diterima dengan fisik, tetapi perilaku yang disebabkan karena perilaku verbal bisa membuat seseorang ingin melakukan hijrah, demi memperoleh kenyamanan dia akan melakukan hal apa saja demi mendapatkan kenyamanan tersebut. dengan kenyamanan maka seseorang tidak memiliki fikiran untuk melakukan HIjrah. 
hijrah memang memiliki arti yang sangat baik, dimana seseorang pergi ke lingkungan yang berbeda dengan tujuan untuk menjadi lebih baik dan kembali dengan membawa hasil yang dapat merubah hal yang buruk di lingkungan nya menjadi hal yang baik bagi lingkungan nya itu merupakan suatu gambaran yang bagus. akan tetapi hijrah nya seseorang karena dikarenakan dimatikan nya kreativitas yang dimiliki, di tutup pintu ruang gerak nya, hal ini sudah merupakan kejahatan dalam bentuk pembunuhan, pembunuhan jati diri, pembantaian innovasi, dan perlakuan keji terhadap kreativitas. 

berhijrah lah demi menemukan hal-hal baru, menimbulkan semangat perubahan, dan menanamkan rasa optimisme. dengan begitu insan manusia akan menjadi lebih produktif dan akan mengalirkan energi yang positif demi kemajuan tanah air nya. 

                                 " Ber hijrah lah,  itu akan membuat mu menjadi lebih baik "


Kesimpulan :   
Hijrah adalah sarana yang pas untuk membuat mindset seseorang agar terus tertanam hal-hal positif dan menjadikan orang itu lepas dari kebiasaan yang membelenggu

M.A.M.E.T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar